Laman

Jumat, 25 April 2014

Tugas EBTA KKPI Pengolahan Hasil Pertanian

PENGOLAHAN KOPI
 

Biji Kopi Kering
Biji kopi yang sudah siap diperdagangkan adalah berupa biji kopi kering yang sudah terlepas dari daging buah, kulit tanduk dan kulit arinya, butiran biji kopi yang emikian ini disebut kopi beras (coffca beans) atau market koffie. Kopi beras berasal dari buah kopi basah yang telah mengalami beberapa tingkat proses pengolahan. Secara garis besar dan berdasarkan cara kerjanya, maka terdapat dua cara pengolahan buah kopi basah men.iadi kopi beras, yaitu yang disebut pengolahan buah kopi cara basah dan cara kering. Pengolahan buah kopi sccara basah biasa disebut W.I..B. (West lndische Bereiding), sedangkan pengolahan cara kering biasa disebut O.I.B (Ost Indische Bereiding). Perbedaan pokok dari kedua cara tersebut diatas adalah pada cara kering pengupasan daging buah, kulit tanduk dan kulit ari dilakukan setelah kering (kopi gelondong), sedangkan cara basah pengupasan daging buah dilakukan sewaktu masih basah.

Metode Pengolahan Kering

Metode ini sangat sederhana dan sering digunakan untuk kopi robusta dan juga 90 % kopi arabika di Brazil, buah kopi yang telah dipanen segera dikeringkan terutama buah yang telah matang. Pegeringan buah kopi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

a. Pengeringan Alami

Pengeringan alami yaitu pengeringan dengan menggunakan sinar matahari, caranya sangat sederhana tidak memerlukan peralatan dan biaya yang besar tetapi memerlukan tempat pengeringan yang luas dan waktu pengeringan yang lama karena buah kopi mengandung gula dan pektin. Pengeringan biasanya dilakukan di daerah yang bersih, kering dan permukaan lantai yang rata, dapat berupa lantai plester semen atau tanah telanjang yang telah diratakan dan dibersihkan. Ketebalan pengeringan 30-40 mm, terutama pada awal kegiatan pengeringan untuk menghindari terjadinya proses fermentasi, Panas yang timbul pada proses ini akan mengakibatkan perubahan warna dan buah menjadi masak.

Pada awal pengeringan buah kopi yang masih basah harus sering dibalik dengan Blat penggaruk. Jenis mikroorganisme yang dapat berkembang biak pada kulit buah (exocarp) terutama jamur (fusarium sp, colletotrichum coffeanum) pada permukaan buah kopi yang terlalu kering (Aspergilus niger, penicillium sp, Rhizopus, sp) beberapa jenis ragi dan bakteri juga dapat berkembang. Lamanya proses pengeringan tergantung pada cuaca, ukuran buah kopi, tingkat kematangan dan kadar air dala,m buah kopi, biasanya proses pengeringan memakan waktu sekitar 3 sampai 4 minggu. Setelah proses pengeringan Kadar air akan menjadi sekitar 12 %.

b. Pengeringan Buatan (Artificial Drying)
Keuntungan pengeringan buatan,dapat menghemat biaya dan juga tenaga kerja hal yang perlu diperhatikanadalah pengaturan suhunya. Menurut Roelofsen, pengeringan sebaiknya padasuhu rendah yaitu 55°C akan menghasilkan buah kopi yang bewarna merah dantidak terlalu keras. Untuk buah kopi kering dengan KA rendah dikeringkan dengansuhu tidak terlalu tinggi sehingga tidak akan terjadi perubahan rasa. Peralatan pengeringan yang biasa digunakan : mesin pengering statik dengan alat penggaruk mekanik, mesin pengering dari drum yang berputar, mesin pengering vertikal.

Metode Pengolahan Basah

Proses Metode Pengolahan basah meliputi ; penerimaan, pulping, Klasifikasi,
fermentasi, pencucian, pengeringan, Pengawetan dan penyimpanan

a. Penerimaan
Hasil panen harus secepat mungkin dipindahkan ke tempat pemerosesan untuk menghindari pemanasan langsung yang dapat menyebabkan kerusakan (seperti : perubahan warna buah, buah kopi menjadi busuk).
Hasil panen dimasukkan kedalam tangki penerima yang dilengkapi dengan air untuk memindahkan buah kopi yang mengambang (buah kopi kering di pohon dan terkena penyakit (Antestatia, stephanoderes) dan biasanya diproses dengan pengolahan kering. Sedangkan buah kopi yang tidak mengambang (non floating) dipindahkan menuju bagian peniecah (pulper).

b. Pulping

Pulping bertujuan untuk memisahkan kopi dari kulit terluar dan mesocarp (bagian daging), hasilnya pulp. Prinsip kerjanya adalah melepaskan exocarp dan mesocarp buah kopi dimana prosesnya dilakukan dilakukan didalam air mengalir. Proses ini menghasilkan kopi hijau kering dengan jenis yang berbeda-beda. Macammacam alat pulper yang sering digunakan : Disc Pulper (cakram pemecah), Drum pulper, Raung Pulper, Roller pulper dan Vis pulper. Untuk di Indonesia yang sering digunakan adalah Vis Pulper dan Raung Pulper. Perbedaan pokok kedua alat ini adalah kalai Vis pulper hanya berfungsi sebagai pengupas kulit saja, sehingga hasilnya harus difermentasi dan dicuci lagi. Sedangkan raung pulper berfungsi sebagai pencuci sehingga kopi yang keluar dari mesin ini tidak perlu difermentasi dan dicuci lagi tetapi masuk ke tahap pengeringan.

c. Fermentasi
Proses fermentasi bertujuan untuk melepaskan daging buah berlendir (mucilage) yang masih melekat pada kulit tanduk dan pada proses pencucian akan mudah terlepas (terpisah) sehingga mempermudah proses pengeringan. Hidrolisis pektin disebabkan, oleh pektihase yang terdapat didalam buah atau reaksinya bias dipercepat dengan bantuan jasad renik. Proses fermentasi ini dapat terjadi, dengan bantuan jasad renik (Saccharomyces) yang disebut dengan proses peragian dan pemeraman. Biji kopi yang keluar dari mesin pulper dialirkan lewat saluran sebelum masuk bak fementasi.

Selama dalam pengaliran lewat saluran ini dapat dinamakan proses pencucian pendahuluan. Di dalam pencucian pendahuluan ini biji kopi yang berat (bernas) dapat dipisahkan dari sisa-sisa daging buah yang terbawa, lapisan lendir, biji-biji yang hampa karena bagian ini terapung di atas aliran air sehingga mudah dipisahkan.

Pengolahan kopi secara basah ini terbagi 3 cara proses fermentasinya :

1.Pengolahan cara basah tanpa fermentasi Biji kopi yang setelah melalui pencucian pendahuluan dapat langsung dikeringkan.

2.Pengolahan cara basah dengan fermentasi kering Biji kopi setelah pencucian pendahuluan lalu digundukan dalam bentuk gunungan kecil (kerucut) yang ditutup karung goni. Didalam gundukan itu segera terjadi proses fermentasi alami. Agar supaya proses fermentasi berlangsung secara merata, maka perlu dilakukan pengadukan dan pengundukan kembali sampai proses fermentasi dianggap selesai yaitu bila lapisan lendir mudah terlepas.

3.Pengolahan cara basah dengan fermentasi basah Setelah biji tersebut melewati proses pencucian pendahuluan segera ditimbun dan direndam dalam bak fermentasi. Bak fermentasi ini terbuat dari bak plester semen dengan alas miring. Ditengah-tengah dasar dibuat saluran dan ditutup dengan plat yang beriubang-lubang. Proses fermentasi di dalam bak-bak fermentasi terrsebut dilakukan bertingkat tingkat serta diselingi oleh pergantian air rendaman. Pada tingkat petama perendaman dilakukan selama 10 jam, Selama proses fermentasi ini dengan bantuan kegiatan jasad renik, terjadi pemecahan komponen lapisan lendir tersebut, maka akan terlepas dari permukaan kulit tanduk biji kopi.

Proses fermentasi akan berlangsung selama lebih kurang dari 1,5 sampai 4,5 hari tergantung pada keadaan iklim dan daerahnya. Proses fermentasi yang terlalu lama akan menghasilkan kopi beras yang berbau apek disebabkan oleh terjadinya pemecahan komponen isi putih lembaga.

Perubahan yang Terjadi selama Proses Fermentasi

1. Pemecahan Komponen mucilage

Bagian yang tepenting dari lapisan berlendir (getah) ini adalah komponen protopektin yaitu suatu "insoluble complex" tempat terjadinya meta cellular lactice dari daging buah. Material inilah yang terpecah dalam proses fementasi. Ada yang berpendapat bahwa tejadinya pemecahan getah itu adalah sebagai akibat bekerjanya suatu enzim yang terdapat dalam buah kopi. Enzim ini termasuk sejenis katalase yang akan memecah protopektin didalam buah kopi.

Kondisi fermentasi dengan pH 5.5-6.0, pemecahan getah akan berjalan cukup cepat. Apabila pH diturunkan menjadi ,4.0 maka kecepatan pemecahan akan menjadi 3 kali lebih cepat dan apabila pH 3.65 pemecahan akan menjadi dua kali lebih cepat. Dengan penambahan larutan penyangga fosfat sitrat maka kondisi pH akan dapat stabilbagi aktivitas protopektinase.

Dalam proses ferrmentasi dapat ditambahkan 0.025 persen enzim pektinase yang dihasilkan dari isolasi sejenis kacang. Dengan penambahan 0..025 persen enzim pektinase maka fementasi dapat berlangsung selama 5 sampai 10 jam dengan menaikkan suhu sedikit. Sedangkan bagi proses fermentasi yang alami diperlukanwaktu sekitar 36 jam. Pada waktu buah kopi tersebut mengalami pulping sebagian besar enzym tersebut terpisahkan dari kulit dan daging buah, akan tetapi sebagian kecil masih tertinggal dalam .bagian sari buah kopi.

2. Pemecahan Gula
Sukrosa merupakan komponen penting dalam daging buah kopi. Kadar gula akan meningkat dengan cepat selama proses pematangan buah yang dapat dikenal dengan adanya rasa manis.

Gula adalah senyawaan yang larut dalam air, oleh karena itu dengan adanya
proses pencucian lebih dari 15 menit akan banyak menyebabkan terjadinya
banyak kehilangan konsentrasinya. Proses difusi gula dari biji melalui parchment ke daging buah yang berjalan sangat lambat. Proses ini terjadi sewaktu perendaman dalam bak pengumpul dan pemisahan buah. Oleh karena itu kadar gula dalam daging biji akan mempengaruhi konsentrasi gula di dalam getah beberapa jam setelah fermentasi.

Sebagai hasil proses pemecahan gula adalah asam laktat dan asam asetatn dengan kadar asam laktat yang lebih besar. Asam-asam lain yang dihasilkan dari proses fert)entasi ini adalah etanol, asam butirat dan propionat. Asam lain akan memberikan onion flavor.

3. Perubahan Warna Kulit
Biji kopi yang telah terpisahkan dari pulp dan parchment maka kulit ari akan bewarna coklat. Juga jaringan daging biji akan bewarna sedikit kecoklatan yang tadinya bewarna abu-abu ata.u abu-abu kebiruan. Proses "browning" ini terjadi akibat oksidasi polifenol. Terjadinya warna kecoklatan yang kurang menarik ini dapat dicegah dalam proses fermentasi melalui pemakaian air pencucian yang bersifat alkalis.

d. Pencucian
Pencucian secara manual dilakukan pada biji kopi dari bak fementasi dialirkan dengan air melalui saluran dalam bak pencucian yang segera diaduk dengan tangan atau di injak-injak dengan kaki. Selama proses ini, air di dalam bak dibiarkan terus mengalir keluar dengan membawa bagian-bagian yang terapung beupa sisa-sisa lapisan lendir yang terlepas.

Pencucian biji dengan mesin pencucidilakukan dengan memasukkan biji kopi
tersebut kedalam suatu mesin pengaduk yang berputar pada sumbu horizontal dan mendorong biji kopi dengan air mengalir. Pengaduk mekanik ini akan memisahkan lapisan lendir yang masih melekat pada biji dan lapisan lendir yang masih melekat pada biji dan lapisan lendir yang telah terpisah ini akan terbuang lewat aliran air yang seterusnya dibuang.

e. Pengeringan
Pengeringan pendahuluan kopi parchment basah, kadar air berkurang dari 60 menjadi 53%. Sebagai alternatif kopi dapat dikeringkan dengan sinar matahari 2 atau 3 hari dan sering diaduk, Kadar air dapat mencapai 45 %. Pengeringan kopi Parchment dilanjutkan, dilakukan pada sinar matahari hingga kadar air mencapai 11 % yang pada akhirnya dapat menjaga stabilitas penyimpanan. Pengeringan biasanya dilakukan dengan menggunakan baki dengan penutupnya yang dapat digunakan sepanjang hari. Rata-rata pengeringan antara 10-15 hari. Pengeringan buatan (suhu tidak lebih dari 55°C) juga banyak digunakansejak pengeringan kopi alami menjadi lebih sulit dilakukan pada perkebunan yang lebih luas.

f. Curing
Proses selanjutnya baik kopi yang diproses secara kering maupun basah ialah curing yang bertujuan untuk menjaga penampilan sehingga baik untuk diekspor maupun diolah kembali. Tahapan proses curing ini meliputi :

- Pengeringan ulang
Kopi dari hasil pengolahan basah maupun kering harus dipastikan Kadar Airnya 11 %. Apabila tidak tercapai harus segera dilakukan pengeringan ulang, hal ini sangat penting dalam proses penyimpanan.

- Pembersihan (cleaning)
Buah kopi parchment kering yang dikeringkan secara alami banyak mengandung kotoran seperti kerikil, potongan besi, dan benda asing lainnya. Kotoran tersebut harus dihilangkan. Pembersihan dapat dilakukan dengan mengeluarkan kotoran dengan saringan untuk memindahkan kotoran yang berukuran besar, pemisah magnetik untuk memindahkan potongan baja, pemindahan debu dengan bantuanhembusan angin.

- Hulling.
Didalam mesin huller, maka biji kopi itu dihimpit dan diremas, dengan demikian kulit tanduk dan kulit arinya akan terlepas. Pecahan kulit tanduk dan kulit ari setelah keluar dari mesin huller tertiup dan terpisah dari biji kopi beras yang akan berjatuhan kebawah dan masuk ke dalam wadah.

g. Penyimpanan
Buah kopi dapat disimpan dalam bentuk buah kopi kering atau buah kopi parchment kering yang membutuhkan kondisi penyimpanan yang sama. Biji kopi KA air 11 % dan RH udara tidak lebih dari 74 %. Pada kondisi tersebut pertumbuhan jamur (Aspergilus niger, A. oucharaceous dan Rhizopus sp) akan minimal. Di Indonesia kopi yang sudah di klasifikasi mutunya disimpan didalam karung goni dan dijahit zigzag mulutnya dengan tali goni selanjutnya disimpan didalam gudang penyimpanan.

Syarat gudang penyimpanan kopi :
1. gudang mempunyai ventilasi yang cukup.
2. Suhu gudang optimum 20°C-25°C.
3. Gudang harus bersih, bebas dari hama penyakit serta bau asing.
4. Karung ditumpuk di lantai yang diben alas kayu setinggi 10 cm.

h. Standar Mutu Kopi

1. Pegolahan kering
- Kadar Air maksimum 13 % (bobot/bobot)
- Kadar kotoran berupa ranting, batu, gumpalan tanah dan benda-benda asing lainnya maksimum 0-5 % (bobot/bobot).
- Bebas dari serangga hidup.
- Bebas dari biji yang berrbau busuk, berbau kapang dan bulukan.
- Biji tidak lolos ayakan ukuran 3 mm x 3mm (8 mesh) dengan maksimum lolos 1 % (bobot/bobot).
- Untuk bisa disebut biji ukuran beger, harus memenuhi persyaratan tidak lolos ukuran (3,6 mesh) dengan maksimum lolos 1 % (bobot/bobot).

2. Pengolahan Basah

- Kadar air maksimum 12% (bobot/bobot)
- Kadar kotoran berupa ranting, batu, gumpalan tanah, dan berupa kotoran lainnya frlaksimum 0.5 % (bobot/bobot).
- Bebas dari serangga hidup
- Bebas dari biji yang berbau busuk, berbau kapang dan bulukan.
- Untuk robusta, dibedakan ukuran besar (L), sedang (M) dan kecil (S).
- Untuk jenis bukan robusta ukuran biji tidak dipersyaratkan.
(Ridwansyah/THP FP USU)


http://kopigayo.blogspot.com/2008/03/pengolahan-kopi.html

Jumat, 07 Maret 2014

PERENCANAAN USAHA PEMBUATAN POTATO CRISPY 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG
Dalam suatu pemasaran banyak sekali berbagai macam kuliner. Maka kami tergerak membuat inovasi baru dibidang kuliner.
Secara peribadi kami membangun usaha ini dikarenakan kesukaan kami mengkonsumsi olahan kentang, maka kami memutuskan untuk membuat suatu olahan kentang yang lebih berinovasi dan lebih menyehatkan dari olahan kentang dan terjamin kehigenisannya, maka dari itu kami membuat suatu olahan kentang yang berbeda yaitu potato crispy.

Banyak aktivitas yang dijalani setiap orang perharinya dengan aktivitas yang semakin padat membuat banyak orang membutuhkan asupan makanan tambahan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Makanan – makanan yang tersedia di pasaran memang sudah beragam, tetapi umumnya makanan tersebut kebanyakan terlalu mahal.
Maka dari itu kami membuat potato crispy sebagai salah satu makanan dengan rasa yang enak, nikmat, dan juga lezat serta dijual dengan harga yang cukup terjangkau.

BAB II
ISI BUSINESS PLAN

2.1 VISI DAN MISI
                VISI
                    Menjadikan perusahaan kuliner yang lebih memperhatikan nilai gizi para konsumen
                MISI
1.       Menciptakan makanan yang sehat, bergizi, dan lebih mementingkan kehigenisan
2.       Memberikan harga yang terjangkau kepada konsumen untuk mendapatkanyang sehat dan bergizi
3.       Menciptakan inovasi baru dalam bidang kuliner


2.2 IDENTIFIKASI USAHA
·         Nama Usaha      :               Potato crispy
·         Pemilik Usaha    :               Potato Healthy Crispy
·         Alamat Usaha    :               JL. Dukuh Zamrud Blok Q 10 no 2
·         CP                           :              08988289016

2.3 RUANG LINGKUP  USAHA
                Ruang lingkup usaha yang kami rintis ini masih dalam usaha rumahan kecil, tetapi usaha ini bisa sangat menjanjikan karena produk makanan yang kami produksi dapat dinikmati oleh semua kalangan.
                Tujuan Usaha:
1.       Mendapatkan penghasilan
2.       Memenuhi kebutuhan konsumen
3.       Menggali bakat dalam hal berbisnis

BAB III
ANALISIS USAHA

3.1 ANALISIS USAHA
                Usaha kami bergerak dalam bidang kuliner karena kami termasuk orang yang hobi dalam berkuliner apalagi yang berbahan dasar kentang, karena di Indonesia kentang bisa kita jumpai dengan mudah dan kebanyakan orang menyukai olahan dari kentang, jadi kami sepakat untuk mengolah kentang sebagai bahan bakunya potato crispy dengan mayonnaise dan saus sebagai pelengkapnya
                Awal dibentuknya perusahaan kami karena kami dapat melihat minat masyarakat akan makanan ringan yang mengenyangkan dan dengan harga terjangkau.
3.2 MODAL USAHA
                Modal awal kami berjumlah Rp. 2.000.000,- yang berasal dari  pinjaman sejumlah Rp 1.000.000,- dan dari potato healthy sejumlah Rp 500.000,-

3.3 KEISTIMEWAAN PRODUK
·         Harga cukup terjangkau untuk semua kalangan
·         Sajian makanan yang bergizi
·         Hidangan cepat saji yang dapat di terima oleh semua kalangan baik dari anak kecil maupun orang dewasa




BAB IV
DESKRIPSI TENTANG USAHA

4.1 JENIS USAHA
                Kami menjual makanan ringan yang mengenyangkan dengan bahan baku utama yang berasal dari kentang, kami menamakan usaha kami dengan potato crispy dengan mayonnaise dan saus sebagai pelengkapnya. Disini kami memproduksi makanan dengan mengutamakan kesehatan para konsumen. Seperti mayonnaise yang akan kami buat sendiri dengan bahan yang berkualitas dan kami tidak akan menggunakan bahan pengawet dalam setiap produksi makanan kami.

4.2 PROSPEK USAHA
                Prospek perusahaan kami untuk jangka panjang akan memperkenalkan produk kami ke wilayah yang lebih luas seperti di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sehingga akan banyak masyarakat yang mengetahui produk yang kami hasilkan dan juga kami mengusahakan agar produk kami bias lebih dikenal lagi diluar daerah Jakarta. Dan mungkin kami akan mengadakan potato crispy delivery untuk mempermudah para konsumen jika ingin mengkonsumsi produk kami.

BAB V
RENCANA PRODUKSI

                Target produksi kami dalam jangka waktu 1 bulan sebesar 500 potato crispy

5.1 BAHAN BAKU DAN PENGGUNAANNYA
               
                Bahan – bahan untuk membuat potato crispy:
·         Kentang
·         Air
·         Tepung terigu serbaguna
·         Garam halus
·         Minyak goring
Bahan – bahan untuk membuat mayonnaise:
·         Kuning  telur
·         Mustard bubuk / saus mustard
·         Garam
·         Merica hitam
·         Minyak zaitun
·         Air jeruk lemon
·         Air panas
Bahan – bahan untuk membuat saus:
·         Cabai merah
·         Cabai rawit
·         Tomat
·         Bawang putih
·         Jahe
·         Kunyit
·         Air jeruk nipis
·         Gula
·         Air
·         Garam
·         Tepung maizena
Alat untuk membuat:
·         Wajan atau Teflon
·         Pisau
·         Piring
·         Sendok
·         Cutting board
Cara pembuatan:
1.       Kupas kentang lalu potong berbentuk persegi panjang, kemudian cuci dalam air bersih sekitar 4 sampai 5 kali proses sampai air cucian kentang terlihat bening. Ini dilakukan untuk menghilangkan getah kentang. Karena getah kentang inilah yang menyebabkan kentang mudah lembek setelah digoreng.
2.       Siapkan rebusan air, rebus kentang yang sudah dicuci kurang lebih 1 menit. Tiriskan
3.       Selagi masih panas taburi kentang dengan tepung terigu dan perisa makanan atau garam sesuai dengan selera
4.       Ratakan dengan cara diaduk perlahan agar tepung menyelimuti seluruh kentang
5.       Simpan di dalam kulkas atau almari pendingin selama 1 jam atau lebih sampai akan di goring
6.       Panaskan minyak goreng hingga benar – benar panas. Goreng kentang hingga bagian seluruh kentang terendam minyak, gunakan api sedang. Bolak balik kentang sampai matang dan berwarna kuning keemasan. Angkat, tiriskan.
Cara membuat mayoneise:
1.       Kocok kuning telur, mustard, garam, dan merica dengan mixer (kecepatan rendah). Tetap pada kecepatan rendah , masukkan minyak zaitun sedikit demi sedikit. Lanjutkan sampai adonan mengental
2.       Setelah itu minyak zaitun bisa dimasukkan lebih banyak kemudian diselingi dengan air jeruk lemon. Jika saus terlalu kental masukkan sedikit air panas, aduk sampai kekentalannya cukup, dinginkan, mayonnaise bisa disimpan didalam kulkas untuk mempertahankan keawetannya.
Cara membuat saus:
1.       Campurkan gula, garam, cabai merah, cabai rawit, jahe, kunyit, dan bawang putih, dengan air, rebus hingga mendidih
2.       Kecilkan api, masukkan tomat yang sudah halus dan perasan jeruk nipis kedalam rebusan tadi
3.       Tambahkan tepung maizena yang sudah dicairkan dengan air, aduk sampai rata diamkan sampai matang
4.       Jika sudah matang angkat dan tuang saus ke dalam wadah
5.       Saus siap di nikmati


BAB VI
RENCANA PEMASARAN

6.1 ANALISIS PERSAINGAN USAHA
                SWOT
A.      STRENGTH
·         Bahan bakunya mudah ditemukan
·         Cita rasa yang mudah diterima
·         Menggunakan bahan dan proses yang berkualitas
B.      WEAKNESS
·         Tidak tahan lama dan mudah basi
·         Modal cukup kecil
C.      OPPORTUNITIES
·         Banyak disukai berbagai kalangan
D.      THREATS
·         Selera konsumen variatif
·         Munculnya pesaing baru
·         Ada jenis makanan yang sama

6.2 ANALISIS 4P
               
1.       PRODUCT
·         Type                              :              Potato Crispy
·         Brand                            :              Potato Healthy
·         Quality                          :              Tanpa Bahan Pengawet
·         Packing                         :              menggunakan karton pembungkus makanan buatan   kami sebagai pengemas potato crispy
2.       PRICE
·         Price List                      :              Rp. 5000,- / bungkus
3.       PROMOTION
·         Advertising                 :              menggunakan media jejaring social
·         Sales promotion       :              mempromosikan penjualan kepada pelanggan
·         Personal Selling        :              menjual kepada pelanggan secara langsung
4.       PLACE
·         Berlokasi di wilayah perumahan dukuh zamrud, dan di pinggir jalan

6.3 TARGET DAN SEGMENTASI PASAR
·         GEOGRAFI
1.       Wilayah yang kita jadikan target yaitu wilayah Bekasi, alasannya adalah bahan – bahan untuk membuat produk ini sangat mudah ditemukan
2.       Kami melihat banyaknya peluang bisnis pada makanan yang siap saji, hingga kami memanfaatkan peluang ini
·         DEMOGRAFI
Secara pasar kami menjual pada kalangan penggemar kuliner, mahasiswa dan anak-anak karena dengan sasaran itu kami dapat dengan mudah mengetahui informasi pasar


6.4 STRATEGI PEMASARAN

1.       PERKENALAN BISNIS
Produk yang kami tawarkan merupakan makanan yang lezat, bergizi, dan harganya terjangkau. Produk kami bernama “POTATO CRISPY” yaitu olahan kentang yang sangat baik di konsumsi oleh masyarakt. Potato crispy ini berbeda dengan yang lain karena kami tidak menggunakan bahan pengawet dan menggunakan bahan bahan yang berkualitas
2.       Membangun jaringan dengan usaha lain yang dapat mendukung bisnis
Potato crispy ini berbahan baku kentang dengan bahan bahan lainnya. Oleh karena itu kami berniat bekerja sama kepada penjual sayuran dan bahan bahan pelengkapnya yang sudah pasti kualitasnya
3.       Menciptakan inovasi pada design yang ditawarkan
Produk kami ini yang pertama: potato crispy ini untuk kedepannya kami berinovasi untuk membuat potato crispy dengan bahan pelengkap tidah hanya saus dan mayonnaise
4.       Meningkatkan kualitas pelayanan
Setelah melakukan penjualan kami meminta kepada consumen untuk mengkritik dan memberikan saran pada produk kami. Maka kami akan meningkatkan kualitas dan tingkat rasa untuk memuaskan konsumen
5.       Media Pemasaran
Kami akan mempromosikan produk kami dengan menggunakan jejaring social


BAB VII
RENCANA PERMODALAN

7.1 MODAL USAHA
                Modal Potato crispy                        :              Rp 500.000,-
                Modal Pinjaman                              :               Rp 1.000.000,-
                Total Modal                                       :               Rp 2.000.000,-

7.2 PENENTUAN HARGA PRODUKSI
                Biaya Baku                                         :               Rp. 328.600,-
                Biaya penolong                                :               Rp. 150.000,-
                Total Biaya Produksi                        :              Rp. 478.600,-
               
                Biaya cetak laporan                         :              Rp.6.000,-
                Biaya ADM                                         :               Rp. 8.000,-
                Total Biaya Operasional                 :              Rp.14.000,-

                Harga pokok produksi potato crispy adalah :
                Potato crispy      =             (Rp. 478.000 + 14.000) /400 = Rp.1.230,-
7.2 Penentuan Harga Jual
                Harga pokok produksi potato crispy adalah Rp.478.000,- laba yang kami harapkan sebesar Rp. 3.770,- sehingga harga jual potato crispy per bungkusnya Rp. 5.000,-


BAB VIII
RENCANA ORGANISASI

8.1 Rencana Organisasi kami terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
                Manajemen       :               2
                Produksi            :               3
                Pemasaran        :               2
                Keuangan          :               2
                Dan tingkat pendidikan SMA


                Kompetensi SDM:
·         CEO
Mengontrol memonitori semua kegiatan yang ada dalam perusahaan dan mampu membaca laporan keuangan perusahaan serta dapat mengambil keputusan
·         General Manajer
Dapat mengatur seluruh departemen bagian dan menjalankan strategi perusahaan
·         Financial Manajer
Mengontrol dan memonitoring semua yang berhubungan dengan masalah keuangan perushaan, dan dapat mengatasi masalah keuangan
·         Productin Manajer
Bertanggung jawab terhadap produksi dan menginovasikan produk yang akan diperjual belikan
·         Marketing Manajer
Dapat mempromosika dan menawarkan produk yang perusahaan miliki melalui berbagai media



BAB IX
RESIKO

9.1 Resiko yang mungkin terjadi dalam usaha kamia

1.       Harga bahan bahan yang selalu mengalami turun dan naik
2.       Adanya persaingan dengan usaha yang sejenis
3.       Tingkat penjualan yang rendah
4.       Kacaunya distribusi
5.       Tidak tercapainya target produksi
6.       Penghentian izin usaha


BAB X
KESIMPULAN

                Usaha potato crispy ini termasuk usaha rumahan yang cukup menjajikan omset yang tinggi, namun para wirausaha harus tetap memperhatikan kualitas agar tidak mengecewakan konsumen . wirausaha harus memiliki SWOT yang kuat dalam prusahaannya dan harus bias menganalisa SWOT demi mengembangkan usahanya agar lebih baik dan lancar. Agar tidak menimbulkan kegagalan usaha di tengah jalan seorang wirausaha harus memiliki planning yang maksimal agar usaha berkembang dengan cepat. Dan perusahaan kami akan selalu mendengar setiap kritikan dari konsumen dan selalu berinovasi dalam produksinya.

Minggu, 26 Januari 2014

Tugas KKPI Semester 7


1.      Komoditas perusahaan

               PT. Sumber Bening Lestari bergerak di biadng pengolahan air mineral dalam kemasan.
PT. Sumber Bening Lestari
Air merupakan materi essensial di dalam kehidupan. Semua makhluk hidup di dunia ini membutuhkan air. Terutama bagi manusia, misalnya untuk irigasi, mandi, mencuci baju,minum,dan lain-lain. Air yang digunakan untuk minum harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Air yang dapat diminum dapat diartikan  sebagai air yang bebas dari bakteri dan zat kimia yang berbahaya. Air minum harus bersih dan jernih, dan tidak berwarna, tidak berbau . tidak berasa dan tidak mengandung bahan tersuspensi atau kekeruhan.
          Air merupakan zat organik yang terdiri dari dua molekul Hidrogen dan satu molekul Oksigen , dimana molekul-molekul tersebut menentukan mutu, daya awet, dan warna bahan. Sifat-sifat kimia lainnya sangat erat dengan kadar mineral, logam, gas-gas larut dan kesadahan air yang bersih, bebas dari zat yang berbahaya dan mengandung mineral-mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.
        Air mineral merupakan air minum dalam kemasan yang mengandung mineral dalam jumlah tertentu tanpa menambahkan mineral sesuai SNI 01-3553-2006 atau perubahanya.air mineral terdiri dari:air mineral,air mineral beroksigen,airmineral berkarbonat.Air demineral adalah air minum dalam kemasan yang diperoleh melalui proses pemurnian secara:destilasi,deionisasi,reverse osmosis (RO) sesuai SNI 01-3553-2006 atau perubahannya.
              Air minum dalam kemasan (AMDK) merupakan salah satu produk yang sudah terjamin keamanannya untuk dikonsumsi secara langsung. AMDK terdiri dari berbagi macam produk yaitu botol, cup, dan botol 5 gallon. Akhir-akhir ini penggunaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) sudah banyak ditemui dengan berbagai merk yang ada dipasaran. Hal ini disebabkan AMDK lebih praktis ,kualitasnya terjamin karena proses pembuatannya lebih banyak menggunakan mesin yang telah diuji standar kesehatannya.
              Dipilihnya PT.SUMBER BENING LESTARI sebagai lokasi praktek kerja industri ( prakerin ) yang memproduksi AMDK dengan merk utama FLOW dan VIT merupakan salah satu perusahaan AMDK yang telah menerapkan tehnologi modern dalam proses pembuatan AMDK.

2.      Penanganan  Quality Control
            Penanganan  Quality Control di PT Sumber Bening Lestari dilakukan  oleh QC lab departement.   Beberapa  macam  qc yang ada antara lain : QC line, QC mikrobiologi, QC visual, QC kemasan  dan  QC sanitasi.  Masing masing memiliki tugas tersendiri yang langsung dikepalai oleh    penanggung  jawab laboratorium.

3.      Penangan  Limbah  Industri
Limbah diolah dengan cara di filtrasi ulang

4.      HRD dan standard Pegawai Perusahaan Tempat PI
PGA merupakan singkatan dari personal & general affair yang artinya perorangan dan masalah umum.Tugas dari PGA meliputi:
·           Pelatihan / Training
·           Rekrutmen karyawan
·           Penyelesaian konflik

A.           Pelatihan/Training
Pelatihan/training ada 2 macam,yaitu :
Ø Pelatihan dari dalam/internal
              Pelatihan dari dalam/internal yaitu pelatihan yang mencakup aplikasi langsung pada pekerjaan yang dilakukan/trainernya dari orang dalam (Staff internal pabrik) atau menggunakan jasa training dari luar tetapi tempat trainingnya di pabrik.
Contohnya pelatihan personal hygiene, GMP, 5R, Motivasi kerja, dll.
Ø Pelatihan dari luar/eksternal
              Pelatihan yang dilakukan di luar pabrik dengan cara pihak pabrik mengirimkan karyawan/staf nya untuk mengikuti pelatihan tersebut atau karyawan/staf pabrik mengikuti pelatihan yang diadakan oleh jasa training diluar pabrik.
Pelatihan/training berguna untuk menambah pengetahuan karyawan tentang materi-materi yang berhubungan dengan pekerjaanya.
B.            Rekrutmen
              Rekrutmen karyawan baru dilakukan apabila pihak pabrik membutuhkan karyawan baru/ada jabatan yang kosong di di pabrik dan dibutuhkan untuk segera mendapat penggantinya. Karyawan ada 2 macam yaitu pelaksana dan supervisor.
C. Penyelesaian Konflik
Dalam setiap pabrik pasti ada konflik anatarakaryawan dan bagian PGA yang bertugas untuk menyelesaikannya.Proses penyelesaian konflik adalah sebagai berikut :
·         Pengumpulan informasi tentang masalah yang terkait
·         Pemanggilan karyawan yang dapat memberikan informasi
·         Jika sudah menemukan informasi maka karyawan yang bersangkutan dipanggil satu per satu untuk memberikan penjelasan
·         Dianalisa kebenarannya
·         Mendamaikan kedua karyawan yang berselisih,jika salah ada hukumannya seperti surat pemanggilan karyawan,skorsing,SP,atau mutasi(dipindahkan kebagian yang lain)

5.      Produk hasil olah dan sasaran pemakai Lokal/Eksport
Produk di PT. Sumber Bening Lestari ini terdiri dari berbagai merk seperti FLOW, ATM, FUSHION H2O, A BRAND dan VIT ( PT.TIRTA INVESTAMA )  diperuntukkan oleh setiap lapisan masyarakat mulai dari tingkat ekonomi rendah sampai ekonomi tinggi.

6.      Pemasaran produk/jasa Perusahaan Tempat PI
Dilakukan menggunakan mobil angkutan misal truk untuk produk local dan kontainer untuk produk eksport  produk  dipasarkan ke daerah Jatim, Bali, NTB, NTT, Jateng, Sulsel dan telah diexpor ke Australia, Hongkong, Jepang dan Timor Leste.


KKPI kelas 4 Semester 7

Selasa, 14 Mei 2013

Zat Pengawet Makanan Alami dan Kimia Berbahaya



Bahan Pengawet Makanan Alami
Bahan pengawet makanan alami mengambil bahan dasar dari alam yang cukup banyak tersedia di sekitar kita. Bahan pengawet makanan itu diantaranya air ki, kunyit, chitosan dan asap cair.


1. Air ki
Air ki merupakan salah satu bahan perngawet alami yang menggunakan bahan dasar jerami. Cara penggunaannya cukup sederhana. Jerami dibakar hingga menjadi abu, lalu abu jerami dimasukkan ke dalam wadah yang diberi air dan rendam sekitar 1 sampai 2 jam. Selanjutnya disaring sehingga sisa pembakaran jerami tidak bercampur dengan air. Air sisa pembakaran jerami inilah yang disebut air ki. Air ki mengandung antiseptik yang dapat membunuh kuman, dengan pemberian air ki, makanan dapat bertahan lebih lama, seperti pada mi basah yang mampu bertahan sampai dua hari. (Ida Soeid, 2006)

2.Kunyit
Bahan pengawet makanan alami yang lain adalah kunyit. Kunyit dapat digunakan sebagai pengawet makanan karena berfungsi sebagai antibiotik, antioksidan, antibakteri, anti radang dan antikanker. Di samping itu kunyit juga berfungsi sebagai pewarna alami, seperti yang biasa digunakan pada tahu. Kunyit basah kandungan utamanya adalah kurkuminoid 3-5 %, sedangkan pada kunyit ekstrak, kandungan kurkuminoid mencapai 40-50%. Untuk penggunaan kunyit disarankan agar tidak melalui pemanasan, terkena cahaya dan lingkungan yang basah. Sebaiknya kunyit ditumbuk, digiling dan diperas airnya. (Ida Soeid, 2006).

3.Chitosan
Chitosan merupakan produk turunan dari polimer chitin, yakni produk samping (limbah) dari pengolahan industri perikanan, khususnya udang dan rajungan. Limbah kepala udang mencapai 35-50% dari total berat udang. Kadar chitin dalam berat udang berkisar antara 60-70% dan bila diproses menghasilkan sekitar 15-20%. Chitosan mempunyai bentuk mirip dengan selulosa.
Struktur Chitosan

Proses utama dalam pembuatan chitosan meliputi penghilangan protein dan kandungan mineral melalui proses kimia yang disebut deproteinasi dan demineralisasi yang masing-masing dilakukan dengan menggunakan larutan basa dan asam. Selanjutnya chitosan diperoleh melalui proses deasetilasi dengan cara memanaskan dalam larutan basa. Chitosan sedikit larut dalam air dan mempunyai muatan positif yang dapat mengikat muatan negatif dari senyawa lain serta mudah mengalami degradasi secara biologi dan tidak beracun, selain itu chitosan dapat berfungsi sebagai pelapis (coating), agar tidak dihinggapi lalat dan menghambat pertumbuhan bakteri (Linawati, 2006). Tetapi kekurangan dari penggunaan chitosan ini adalah pembuatannya yang cukup rumit sehingga sulit untuk dilakukan dalam skala kecil.




Bahan Pengawet Makanan Kimia Berbahaya
Zat adiktif makanan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam bahan makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk makanan, baik yang mempunyai nilai gizi maupun yang tidak mempunyai nilai gizi.
Beberapa manfaat penggunaan bahan tambahan pada makanan adalah:
1. Agar Dapat mempertahankan nilai gizi makanan tersebut
2. Tidak mengurangi zat-zat esensial di dalam makanan.
3. Untuk Mempertahankan dan memperbaiki mutu makanan.
Bahan pengawet makanan adalah bahan yang sudah ditambahkan ke dalam makanan dengan tujuan yaitu untuk mencegah dan menghambat kerusakan atau pembusukan makanan. Dengan pemberian zat pengawet, proses fermentasi (pembusukan), pengasaman, atau penguraian karena aktivitas mikroorganisme dapat dicegah sementara waktu.

Ada dua macam cara pengawetan pada makanan,yaitu pengawet alami dan pengawetan buatan.
a. Pengawetan alami itu dengan cara
• Menggunakan gula dan penggaraman, contohnya pembuatan manisan.
• Pengasapan, contohnya pada kelapa.
• Pendinginan, contohnya pada ikan dan buah-buahan.

b. Pengawet buatan, biasanya dilakukan dengan pemberian senyawa kimia,
seperti:
• Garam benzoat digunakan untuk sirup, margarin, dan kecap.
• Asam benzoat dan natrium benzoat: dipakai untuk pengawet minuman, jus buah, saus, dan kecap.
• Asam propionat dan natrium propionat: dipakai pada pengawet roti dan keju.
• Asam sorbat: dipakai untuk pengawet keju.

 Sumber : http://avisditya.blogspot.com/2012/04/zat-pengawet-makanan-alami-dan-bahan.html